kondisi dan pengembangan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan dalam mencapai tujuan nasional
2.1 Aspek
Ideologi
Dalam pengertian sehari-hari, kata idea sama artinya dengan
cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang
harus dicapai,sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan
dasar, pandangan, atau faham. Memang pada hakikatnya, antara dasar dan
cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena
atas suatu landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan pula.
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai
kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan
yang menyeluruh dan sistematis. Maka ideologi Negara dalam arti cita-cita
Negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada
- Mempunyai derajat yang tinggi
sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
- Oleh karena itu mewujudkan
suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup,
pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan dan dilestarikan kepada
generasi-generasi berikunya.
Kondisi pancasila pada saat ini masih begitu kuat di
masyarakat, tetapi banyak juga oknum-oknum yang menyimpang dari kaidah
pancasila. Ideologi pancasila merupakan suatu pemikiran yang digali dari akar
budaya bangsa indonesia yang penggunaannya sudah pasti memiliki kebenaran bagi
bangsa Indonesia sendiri. Ideologi pancasila pernah ingin digantikan oleh
beberapa orang yang tak ingin bangsa indonesia menjadi lebih baik, namun usaha itu gagal karena rakyat indonesia
tau mana yang pas untuk bangsanya.
Akhir-akhir ini, terasa
pamor Pancasila sedang menurun. Pancasila juga dapat dipandang sebagai ideologi
negara kebangsaan Indonesia. Mustafa Rejai dalam buku Political Ideologies
menyatakan, ideologi itu tidak pernah mati, yang terjadi adalah emergence
(kemunculan), decline (kemunduran), dan resurgence of ideologies (kebangkitan
kembali suatu ideologi). Tampaknya, sejak awal reformasi hingga saat ini sedang
terjadi declining (kemunduran) pamor ideologi Pancasila seiring meningkatnya
liberalisasi dan demokratisasi dunia.. Pancasila saat ini 'terjepit' di tengah
pusaran radikalisme dan liberalisme. Pancasila masih kokoh sebagai ideologi,
pandangan hidup dan dasar negara Republik Indonesia. Namun pada kenyataannya
muncul berbagai fenomena yang menunjukkan penerapan Pancasila semakin jauh dari
harapan dan cita-cita pendiri bangsa. Sejak reformasi digulirkan pada 1998,
Indonesia dihadapkan dalam berbagai perubahan di berbagai aspek kehidupan.
Perlahan-lahan nilai-nilai Pancasila mulai tergeser. Di sisi lain pluralitas
yang belum mampu dikelola menjadi alat pemersatu justru menjadi sesuatu yang
menakutkan bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Sejarah maupun keberadaan
Pancasila mulai dilupakan.
Selain itu, kondisi
saat ini menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan mulai diabaikan. Ini ditandai
pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang makin meningkat. Pemahaman yang
kurang terhadap rasa persatuan dan kesatuan bangsa kerap menimbulkan konflik
SARA, nasionalime sempit yang menjurus ke gerakan separatisme. Sementara itu,
toleransi antar umat beragama juga terdegradasi. Kemiskinan, ketidakadilan, dan
fanatisme agama yang sempit menjadi lahan subur bagi tumbuhnya faham
radikalisme. Kondisi ini menyatakan bahwa Pancasila berada di antara pusaran radikalisme
dan liberalisme sehingga diperlukan sejumlah langkah konkret.
Jangan melupakan
sejarah. Sangat penting kita pelajari esensi di balik sejarah karena dalam
sejarah terkandung nilai teladan dan moral yang tidak ternilai. Untuk itu
diperlukan langkah nyata dan sistematis yang melibatkan seluruh komponen
bangsa. Upaya aktualisasi sistematik yang dilakukan mencakup upaya yang
bersifat politik, praktis, dan operasional.
Selain itu upaya
politis sangat diperlukan mengingat Pancasila lahir melalui proses politik yang
melibatkan seluruh kelompok dan golongan. Teladan yang ditunjukkan pendahulu
bangsa harus dapat dijadikan contoh untuk menyusun rencana aksi guna melakukan
aktualisasi nilai-nilai Pancasila.
Kita tahu bahwa telah
banyak pandangan, gagasan, saran, pendapat, dan ide sebagai “resep” untuk
mengobati negeri yang sedang “sakit” ini. Namun Pancasila, UUD 1945, RPJP,
RPJM, Renstra, ajaran luhur dan suci itu tidak mempunyai “tangan dan kaki”.
Kitalah manusia yang memilikinya. Bila hal tersebut hanya didiskusikan saja
tanpa diikuti penerapan nyata dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja hasilnya
tidak ada dan akan sia-sia saja. Saat ini Pancasila dikepung radikalisme dan
liberalisme.
Pendidikan cinta tanah
air Indonesia harus mulai diterapkan dari lembaga pendidikan yang paling bawah
sampai dengan yang paling atas. Rasa cinta tanah air Indonesia harus ditanamkan
ke dalam jiwa para anak didik kita, generasi muda, mahasiswa dan masyarakat
luas.
2.2 Aspek
Politik
Pengertian wawasan nusantara dalam aspek politik adalah
suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan potensi nasional menjadin kekuatan nasional,
sehingga dapat menangkal dan mengatasi segala kesulitan dan gangguan yang
dihadapi oleh Negara baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Sebagai
titik tolak pembahasan, ada baiknya dipahami makna politik itu sendiri secara
umum. Dalam kehidupan bernegara, istilah politik memiliki makna yang
bermacam-macam, dan semua itu dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:
Pertama,
politik sebagai sarana atau usaha
untuk memperoleh kekuatan dan dukungan dari masyarakat dalam kekuatan kehidupan
bersama. Dengan demikian politik dapat dikatakan menyangkut kekuasaan hubungan
( power relationship). Dengan kata lain, politik mengandung makna usaha
dalam memperoleh, memperbesar, ,memperluas, serta mempertahankan kekuasaan yang
dalam bahsa inggrisnya dikenal dengan istilah politic.
UNTUK MELIHAT HALAMAN SELANJUTNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI LINK BERIKUT
kondisi dan pengembangan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan dalam mencapai tujuan nasional
Reviewed by ekabanban
on
3:57 PM
Rating:
No comments: